Judul Buku | : | AKUNTANSI INTERMEDIATE EDISI KEDUA BELAS JILID 1 | |
Pengarang | : | Donal E. Kieso | |
Penerbit | : | Erlangga | |
Cetakan | : | Ke-1 | |
Tahun Terbit | : | 2007 | |
Bahasa | : | Indonesia | |
Jumlah Halaman | : | 516 hlm | |
Kertas Isi | : | HVS | |
Cover | : | Soft | |
Ukuran | : | 20x26 cm | |
Berat | : | 1200 gram | |
Kondisi | : | Baru | |
Harga | : | Rp 329,000 | diskon 15% |
Bayar | : | Rp 279,650 | |
Stock | : | 1 |
AKUNTANSI
INTERMEDIATE EDISI KEDUA BELAS JILID 1
Pengarang:Donal E. Kieso
Penerbit: Erlangga
DAFTAR
ISI
BAB 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN
STANDAR AKUNTANSI
Setebal
Buku Telepon New York, jika perlu, 1
LAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN KEUANGAN, 2
Akuntansi dan
Alokasi Modal, 3
Tantangan yang
Dihadapi Akuntansi Keuangan, 4
Tujuan Pelaporan
Keuangan, 5
Kebutuhan untuk
Membuat Standar, 6
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENETAPAN STANDAR, 6
Securities and
Exchange Commission (SEC), 6
American Institute
of Certified Public Acountants (AICPA), 8
Financial Accounting
Standards Board (FASB), 9
Governmental
Accounting Standards Board (GASB), 11
Perubahan Peran
AICPA, 12
PRINSIP-PRINSIP
AKUNTANSI YANG DITERIMA UMUM 13
ISU-ISU DALAM
PELAPORAN KEUANGAN 14
Penetapan Standar
dalam Lingkungan Politik 14
Kesenjangan
Ekspektasi (harapan) 16
Standar Akuntansi
Internasional 17
Etika dalam
Lingkungan Akuntansi
Keuangan 18 Kesimpulan
19
BAB 2 KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN
Tunjukkan
Hasilnya!, 31
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL, 32
Kebutuhan akan
Kerangka Kerja
Konseptual, 32
Perkembangan
Kerangka Kerja Konseptual, 33
TINGKAT PERTAMA: TUJUAN DASAR, 35
TINGKAT KEDUA: KONSEP-KONSEP FUNDAMENTAL, 35
Karakteristik
Kualitatif dari Informasi Akuntansi, 35
Unsur-unsur Dasar,
39
TINGKAT KETIGA: KONSEP-KONSEP PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN, 41
Asumsi-asumsi Dasar,
41
Prinsip-prinsip
Dasar Akuntansi, 43
Kendala, 49
Ringkasan Struktur,
54
BAB 3 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Dibutuhkan:
Sistem Informasi yang Dapat Diandalkan, 71
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, 72
Terminologi Dasar,
73
Debet dan Kredit, 74
Persamaan Dasar, 75
Laporan Keuangan dan
Struktur Kepemilikan, 76
SIKLUS AKUNTANSI, 77
Mengidentifikasi dan
Mencatat Transaksi serta Kejadian Lainnya, 78
Pembuatan jurnal, 79
Pemindahbukuan
(Posting), 80
Neraca Saldo, 84
Ayat Jurnal
Penyesuaian, 85
Neraca Saldo yang
Telah Disesuaikan, 95
Menyusun Laporan
Keuangan, 96
Penutupan, 97
Neraca Saldo Pasca
Penutupan, 100
Ayat Jurnal
Pembalik, 100
Ringkasan Siklus
Akuntansi, 100
Laporan Keuangan
untuk Perusahaan Dagang 101
LAMPIRAN 3A AKUNTANSI DASAR KAS VS. AKUNTANSI
DASAR AKRUAL, 105
KONVERSI DART DASAR KAS KE DASAR AKRUAL, 107
Perhitungan
Pendapatan Jasa, 108
Perhitungan Beban
Operasi, 108
KBERAHAN TEORETIS DART DASAR KAS, 110
LAMP/RAN 38 PENGGUNAAN AYAT JURNAL PEMBALIK, 110
ILUSTRASI AYAT JURNAL PEMBALIKAKRUAL, 111
ILUSTRASI AYAT JURNAL PEMBALIK–PEMBAYARAN DI MUKA, 112
Ikhtisar Ayat Jurnal
Pembalik, 113
LAMP/RAN 3C PENGGUNAAN NERACA LAJUR: MEMBAHAS KEMBALI SIKLUS
AKUNTANSI, 113
Kolom-kolom Neraca
Lajur, 114
Pencatatan
Penyesuaian pada Neraca Lajur, 114
Pembuatan Laporan
Keuangan dari Neraca Lajur, 116
BAB 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI YANG
BERHUBUNGAN
Angka
Laba yang Mana?, 139
LAPORAN LABA-RUGI, 140
Kegunaan Laporan
Laba-Rugi, 140
Keterbatasan Laporan
Laba-Rugi, 141
Kualitas Laba, 142
FORMAT LAPORAN LABA-RUGI, 143
Unsur-unsur Laporan
Laba-Rugi, 143
Laporan Laba-Rugi
Bentuk Langsung, 144
Laporan Laba-Rugi
Bertahap, 145
Laporan Laba-Rugi
Ringkas, 148
PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASA, 149
Operasi yang
Dihentikan, 151
Pos-pos Luar Biasa,
152
Keuntungan dan
Kerugian Tidak Biasa, 154
Perubahan Prinsip
Akuntansi, 156
Perubahan Estimasi,
157
Koreksi Kesalahan,
157
Ringkasan Pos-pos
Tidak Biasa, 158
MASALAH PELAPORAN KHUSUS, 158
Alokasi Pajak
Intraperiode, 158
Laba per Sahara, 161
Laporan Laba
Ditahan, 162
Laba Komprehensif,
163
BAB 5 NERACA DAN LAPORAN ARUS KAS
"Seharusnya
Ada Peraturan", 189
BAGIAN 1 NERACA, 190
KEGUNAAN NERACA, 190
KETERBATASAN-KETERBATASAN NERACA, 192
KLASIFIKASI NERACA, 192
Aktiva
Lancar, 193
Aktiva
Tidak Lancar, 198
Kewajiban,
200
Ekuitas
Pemilik, 203
Format
Neraca, 203
INFORMASI TAMBAHAN YANG DILAPORKAN, 205
Kontinjensi,
205
Kebijakan
Akuntansi, 206
Situasi
Kontraktual, 206
Nilai
Wajar, 207
TEKNIK PENGUNGKAPAN, 208
Penjelasan
dalam Tanda Kurung, 208
Catatan,
209
Referensi
Silang dan Pos-pos Kontra, 210
Skedul
Pendukung, 210
Terminologi,
211
BAGIAN 2 LAPORAN
ARUS KAS, 211
TUJUAN LAPORAN ARUS KAS, 212
ISI DAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS, 213
PEMBUATAN LAPORAN ARUS KAS, 214
KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS, 217
Likuiditas
Keuangan, 218
Fleksibilitas
Keuangan, 218
Arus
Kas Bebas, 219
LAMPIRAN 5A ANALISIS RASIO SUATU REFERENSI,
222
MENGGUNAKAN RASIO UNTUK MENGANALISIS KINERJA KEUANGAN, 222
LAMPIRAN 5B CONTOH LAPORAN KEUANGAN, THE
PROCTER & GAMBLE COMPANY, 224
BAB 6 AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG
Keajaiban Suku Bunga, 275
KONSEP NILAI WAKTU DASAR, 276
Aplikasi Konsep
Nilai Waktu, 276
Sifat Bunga, 277
Bunga Sederhana, 278
Bunga Majemuk, 278
Variabel-variabel
Fundamental, 282
MASALAH JUMLAH TUNGGAL, 283
Nilai Masa Depan
dari Jumlah Tunggal, 283
Nilai Sekarang dari
Jumlah Tunggal, 285
Mencari Variabel
yang Tidak Diketahui Lainnya dalam Masalah Jumlah-Tunggal, 287
ANUITAS, 288
Nilai Masa Depan
dari Anuitas Biasa, 289
Nilai Masa Depan
dari Anuitas Jatuh Tempo, 291
Contoh Soal Nilai
Masa Depan dari Anuitas, 293
Nilai Sekarang dari
Anuitas Biasa, 295
Nilai Sekarang dari
Anuitas Jatuh Tempo, 297
Contoh Soal Nilai
Sekarang dari Anuitas, 298
SITUASI YANG LEBIH KOMPLEKS, 300
Anuitas yang
Ditangguhkan, 300
Penilaian. Obligasi
Jangka Panjang, 302
Amortisasi Diskonto
atau Premi Obligasi dengan Metode Bunga Efektif, 303
PENGUKURAN NILAI SEKARANG, 304
Pemilihan Suku Bunga
yang Tepat, 305
Contoh Arus Kas yang
Diharapkan, 305
LAMP/RAN 6A PENGGUNAAN KALKULATOR KEUANGAN, 308
NILAI MASH DEPAN DARI JUMLAH TUNGGAL, 309
Plus dan Minus, 309
Periode Pemajemukan,
310
Pembulatan, 310
NILAI SEKARANG DARI JUMLAH TUNGGAL, 310
NILAI MASH DEPAN DARI ANUITAS BIASA, 310
NILAI MASH DEPAN DARI ANUITAS JATUH TEMPO, 311
NILAI SEKARANG DARI ANUITAS BIASA, 311
FITUR-FITUR YANG BERMANFAAT DARI KALKULATOR KEUANGAN, 312
Kredit Mobil, 312
Jumlah Kredit
Hipotik, 312
Individual
Retirement Account (IRA), 312
BAB 7 KAS DAN PIUTANG
No-tell
Nortel, 341
BAGIAN 1 KAS, 342
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KAS?, 342
MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN KAS, 343
PELAPORAN KAS, 344
Kas yang Dibatasi
atau Restriktif, 344 Overdraft Bank, 345
Ekuivalen Kas, 345
IKHTISAR POS-POS YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAS, 345
BAGIAN 2 PIUTANG, 346
PENGAKUAN PIUTANG USAHA, 348
Diskon
Dagang, 348
Diskon
tunai (Diskon Penjualan), 348
Tidak
ada Pengakuan atas Unsur Bunga, 349
PENILAIAN PIUTANG USAHA, 350
Piutang
Usaha yang Tak Tertagih, 350
PENGAKUAN WESEL TAGIH, 355
Wesel yang
Diterbitkan pada Nilai Nominal, 356
Wesel yang
Diterbitkan Bukan pada Nilai Nominal, 357
Pilihan Suku Bunga,
360
PENILAIAN WESEL TAGIH, 360
DISPOSISI PIUTANG USAHA DAN WESEL TAGIH, 361
Peminjaman yang
Dijamin, 362
Penjualan Piutang,
363
Peminjaman yang
Dijamin Vs. Penjualan, 366
PENYAJIAN DAN ANALISIS, 367 P
enyajian Piutang,
367
Analisis Piutang,
368
LAMPIRAN 7A PENGENDALIAN KAS, 370
PENGGUNAAN REKENING BANK, 370
SISTEM KAS KKIL IMPREST, 371
PERLINDUNGAN FISIK WAS SALDO KAS, 372
REKONSILIASI SALDO BANK, 372
BAB 8 PENILAIAN PERSEDIAAN:
PENDEKATAN DASAR BIAYA
Persediaan
di Crystal Ball, 401
KLASIFIKASI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN, 402
Klasifikasi,
402
Pengendalian,
404
MASALAH MENDASAR DALAM PENILAIAN PERSEDIAAN, 406
BARANG FISIK YANG DIMASUKKAN DALAM PERSEDIAAN, 407
Barang
dalam Perjalanan, 408
Barang
Konsinyasi, 408
Perjanjian
Penjualan Khusus, 408
Pengaruh
Kesalahan Persediaan, 410
BIAYA-BIAYA YANG HARUS DIMASUKKAN DALAM PERSEDIAAN, 412
Biaya
Produk, 412
Biaya
Periode, 413
Perlakuan
atas Diskon Pembelian, 414
ASUMSI ARUS BIAYA APA YANG HARUS DIPAKAI?, 415
Identifikasi
Khusus, 416
Biaya
Rata-rata, 417
First-In,
First-Out (FIFO), 418 Last-In, First-Out (LIFO), 419
MASALAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN LIFO, 420
Cadangan
LIFO, 420
Likuidasi
LIFO, 421
LIFO
Nilai-Dolar, 423
Perbandingan
Pendekatan. LIFO, 428
Keunggulan
Utama Pendekatan LIFO, 429
Kelemahan
Utama Pendekatan LIFO, 430
DASAR PEMILIHAN METODE PERSEDIAAN, 431
Metode
Penilaian Persediaan Analisis Ikhtisar, 433
BAB 9 PERSEDIAAN: MASALAH
PENILAIAN TAMBAHAN
Apa
Makna Perubahan Nilai Persediaan?, 461
NILAI TERENDAH ANTARA BIAYA DAN HARGA PASAR, 462
Nilai Terendah
antara Biaya dan Harga PasarBatas Atas dan Batas Bawah, 463 Bagaimana Nilai
Terendah antara Biaya dan Harga Pasar Bekerja, 464
Metode Pengaplikasian
LCM, 466
Pencatatan Harga
"Pasar" dan Bukan
Biaya, 466
Evaluasi atas Aturan
LCM, 468
DASAR PENILAIAN, 470
Penilaian menurut
Nilai Realisasi Bersih, 470
Penilaian dengan
Menggunakan Nilai Penjualan Relatif, 470
Komitmen
PembelianSatu Masalah
Khusus, 471
METODE LABA KOTOR UNTUK MENGESTIMASI PERSEDIAAN, 474
Perhitungan
Persentase Laba Kotor, 474
Evaluasi atas Metode
Laba Kotor, 476
METODE PERSEDIAAN ECERAN, 476
Konsep Metode
Eceran, 478
Metode Persediaan
Eceran dengan Markup dan
Markdown
Metode Konvensional, 478
Pos-pos Khusus yang
Berhubungan dengan Metode Eceran, 481
Evaluasi atas Metode
Persediaan Eceran, 482
PENYAJIAN DAN ANALISIS, 483
Penyajian
Persediaan, 483 Analisis Persediaan, 485
LAMPIRAN 9A METODEECERAN LIFO, 487 HARGA
STABIL METODE ECERAN LIFO, 487
HARGA BERFLUKTUASI METODE ECERAN LIFO NILAI DOLAR,
488
Penyesuaian
Berikutnya Menurut Eceran LIFO Nilai Dolar, 489
PERALIHAN DART METODE ECERAN KONVENSIONAL KE METODE
ECERAN LIFO, 490
Indeks, 515
Tidak ada komentar:
Posting Komentar