Judul Buku | : | DASAR ELEKTRONIKA | |
Pengarang | : | Richard Blocher, Dipl. Phys | |
Penerbit | : | Andi | |
Cetakan | : | Ke-1 | |
Tahun Terbit | : | 2004 | |
Bahasa | : | Indonesia | |
Jumlah Halaman | : | 282 hlm | |
Kertas Isi | : | HVS | |
Cover | : | Soft | |
Ukuran | : | 16 x 23 cm | |
Berat | : | 500 gram | |
Kondisi | : | Baru | |
Harga | : | Rp 63,000 | diskon 15% |
Bayar | : | Rp 53,550 | |
Stock | : | 1 |
DASAR ELEKTRONIKA
Pengarang: Richard Blocher, Dipl. Phys
Penerbit: Andi
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
2. DASAR-DASAR F;SIKFI
2.1. Dasar Tentang
Arus dan Voltase
2.1.1. Muatan dan Medan Listrik
2.1.2. Voltase dalam
Satu Loop (dalam Rangkaian Seri)
2.1.3. Arus Listrik,
Daya Listrik 2.1.4. Arus dalam Rangkaian
3. SIFAT DARI BEBERAPA KOMPONEN ELEKTRONIK
3.1 Prinsip-Prinsip Dasar
3.2.Resistor
3.2.1. Lambang
dan Bangun Resistor
3.2.2. Sifat Resistor, Definisi Resistivitas
3.3. Resistivitas Diferensial
3.4. Dioda
3.4.1. Lambang dan Bentuk Komponen Dioda.
dan Fotodioda.
3.4.2.Sifat Dioda
3.4.3. Dioda Zener
4. PEMBEDAAN BENTUK VOLTASE DAN ARUS
4.1. Arus Searah dan Arus Bolak-balik
4.1.1. Definisi DC
(Searah) dan AC (Bolak-balik)
4.1.2. Voltase/Arus Campur
4.1.3. AC dalam Bentuk Sinus/Cosinus
4.1.4. AC dalam Bentuk Cosinus dengan
Memakai Bilangan Kompleks
4.2. Daya Arus Bolak-Balik
4.2. 1. Kalau Fase Sama
4.2.2. Kalau Fase Berbeda
5. TEORI
RANGKAIAN
5.1. Beberapa Rangkaian Dasar
5.1.1. Rangkaian Seri
5.1.1.1. Arus dan Voltase dalam
Rangkaian Seri
5.1.1.2. Rangkaian Seri dengan
Dua Resistor
5.1.1.3. Rangkaian Seri dengan
Dua Komponen Umum
5.1.2.
Rangkaian Paralel
5.1.2.1. Secara Umum
5.1.2.2. Rangkaian Paralel
dengan Resistor
5.1.3. Rangkaian Seri yang
Dibebani
5.1.4.
Rangkaian Seri dan Paralel dengan Banyak Resistor
5.2. Sumber Tegangan dan Beban
5.3. Resistivitas Masukan
(Resistivitas Input)
5.3.1. Definisi dari
Resistivitas Masukan
5.3.2. Pengaruh dari
Resistivitas Masukan pada Voltmeter dan Amperemeter
5.4. Penguat (Amplifier)
5.4.1. Prinsip-Prinsip Kerja
5.4.2. Daya Output Beberapa
Definisi Lagi Mengenai Penguat
6. KAPASITANSI
DAN INDUKTANSI
6.1. Kapasitansi
6.2. Induktansi
6.3. L, C dan R dalam Untai Arus
Bolak-balik
6.3.1. Kumparan Real: L dan R
Dirangkai secara Seri
6.3.2. Pembagi Tegangan dengan
Resistor dan Kondensator
6.3.3. Pembagi Tegangan dengan
Kondensator dan Kumparan
6.3.4. LiCtian R
dalam Untai Seri
6.3.5. L, C dan R dalam Untai
Paralel
6.3.6. Filter dengan Orde yang
Lebih Tinggi
7. TEORI
SEMIKONDUKTOR
7.1. Arus Listrik dalam Bahan
7.2.
Struktur Kristal dari Semikonduktor
7.3. Konduktivitas dari Atom
Asing
7.3.1. Doping dari Semikonduktor
7.3.2. Semikonduktor n
7.3.3. Semikonduktor p
7.3.4. Kesimpulan Mengenai
Semikonduktor dengan Atom Asing
7.4. Arus Listrik dalam
Semikonduktor
7.4.1. Arus Medan
7.4.2. Arus Difusi
7.4.3. Arus Seluruhnya
7.5. Sambungan pn dalam Gambaran
Kristal
7.5.1. Sambungan pn Tanpa
Voltase
7.5.2. Sambungan pn dengan
Voltase Bias Balik
7.5.3.
Sambungan pn dengan Voltase Bias Maju
7.6. Injection Transistor dalam
Gambaran Kristal
8.
TRANSISTOR
8.1. Sifat
Transistor
8.1.1. Definisi Istilah yang
Dipakai
8.1.2. Sifat Input (Sambungan
antara. Basis dan Emitor)
8.1.3. Sifat Output (Sifat
Kolektor)
8.1.4. Resistivitas Input dari
Transistor
8.1.5. Nilai-Nilai Maksimal
Untuk Transistor
8.2. Rangkaian Penguat Sederhana
dengan Satu Transistor
8.2.1. Penjelasan Rangkaian
8.2.2. Penguatan dari Rangkaian
Ini
8.2.3. Input dari Rangkaian Ini
8.2.4. Daerah Kerja dari
Rangkaian Penguat
8.2.5. Mengatur Titik Kerja
8.2.5.1. Mengatur Titik Kerja
dengan Mengatur Voltase Basis-Emitor
8.2.5.2. Mengatur Titik Kerja
dengan Mengatur Arus Basis
8.2.5.3. Mengatur Titik Kerja
dengan Memakai Umpan Balik dari Resistor Emitor
8.2.5.4. Kondensator Untuk
Menyambungkan Isyarat AC
8.2.6. Impedansi Masukan dan
Impedansi Keluaran
8.3.
Rangkaian-Rangkaian Penguat Transistor yang Lain
8.3.1. Rangkaian Penguat dengan
Feedback Arus oleh Resistor Emitor
8.3.2. Rangkaian Pengikut Emitor
8.3.3. Rangkaian Sumber Arus
Konstan
8.3.4. Rangkaian Darlington
9. TRANSISTOR
SEBAGAI SAKELAR
9.1. Fungsi Sebagai
Sakelar
9.2. Contoh Rangkaian
Digital
9.2.1. Flip-flop RS Multivibrator
10. POKOK
KHUSUS MENGENAI PENGUAT
10.1. Distorsi pada Penguat
10.2. Menyambungkan Tahap-Tahap Penguat
10.2.1. Permasalahan dalam Menyambungkan
Tahap-Tahap Penguat
10.2.2. Sambungan AC (Kopling AC)
10.2.3. Sambungan DC
11. DASAR
MENGENAI PENGUAT OPERASIONAL
11.1. Penguat Operasional yang Ideal
11.2. Rangkaian-Rangkaian Op-Amp
11.2.1. Penguat Linear yang Inverting
dengan OP-AMP; Prinsip Bumi Semu.
11.2.2. Penguat Linear yang Non-inverting
dengan OP-AMP
11.2.3. Rangkaian Diferensiator
11.2.4. Rangkaian Integrator
11.2.5. Beberapa
Rangkaian Pengbitung yang Lain
11.2.6. Rangkaian Schmitt Trigger dengan
OP-AMP
12. PENGUAT
OPERASIONAL (LANJUTAN)
12.1. Karaktenstik dan Parameter 011-AMP
12.1.1. Op-Amp Ideal dan Op-Amp Real
12.1.2. Penguatan Diferensial
12.1.3. Penguatan Bersama (Common
Amplification)
12.1.4. Input Op-Amp
12.1.5. Output Op-Amp
12.2. Rangkaian Op-Amp dan Pengaruh Sifat
Op-Amp yang Tidak Ideal
12.2.1. Keterbatasan
Arus Keluaran dan Cara Mengatasinya
12.2.2. Penguatan yang Terbatas pada Penguat
Membalik
12.2.3. Pengaruh Voltase Offset dan Arus
pada. Masukan
12.2.3.1. Prinsip Dasar
12.2.3.2.
Pengaruh Voltase Offset pada. Penguat Membalik
12.2.3.3. Pengaruh dari Arus
Input Op-Amp pada Penguat Membalik
12.2.3.4.
Pengaruh Voltase Offset dan Arus pada Masukan
Op-Amp dalam Rangkaian Integrator
12.2.3.5. Rangkaian-Rangkaian
lain
12.2.4. Pengaruh Penguatan
Bersama dan Penguatan Diferensial yang
Terbatas dalam Penguat Tak Membalik
12.3. Contoh Rangkaian:
Generator Fungsi
12.3.1. Prinsip Kerja
12.3.2. Implementasi Rangkaian
Generator Fungsi
13. TRANSISTOR
EFEK MEDAN
13.1. Arti FET (Field Effect
Transistor)
13.2. JFET Saluran n
13.2.1. Bangun JFET Saluran
13.2.2. Grafik Keluaran JFET
13.2.3. Lambang JFET
13.2.4. Rangkaian Penguat dengan
JFET
13.2.4.1. Rangkaian Source
(Rangkaian Dasar)
13.2.4.2. Pengaturan Titik Kerja
pada. Rangkaian Source
13.2.5. FET Sebagai Resistor
dengan Resistivitas yang Bisa Diatur
13.2.6. Sumber Arus dengan FET
13.3. Bangun dari JFET dan
MeSFET Secara Praktis
13.4. MIS-FET Jenis-Jenis
FET yang Ada
14
.UMPAN
BALIK NEGATIF
14.1. Prinsip Kerja
14.2. Penerapan Umpan Baltic
14.3. Impedansi Masukan pada
Penguat dengan Umpan Balik
14.4. Impedansi Keluaran pada.
Penguat dengan Umpan Balik
15. OSILASI
15.1. Rangkaian dengan Umpan
Balik Positif
15.2. Contoh Rangkaian
15.2.1. Osilator Meissner
15.2.2. Osilator LC
15.2.3. Regulasi Amplitude pada
Osilator LC
15.2 4. Osilator Jembatan Wien
15.3.
Osilasi yang Tidak Dikehendaki pada Penguat
15.3.1.
Umpan Balik Melalui Kapasitansi Liar
15.3.2.
Umpan Balik Melalui Induktivitas Liar
15.3.3. Umpan Balik Melalui
Sambungan GND dan Sambungan Sumber
16. SUMBER
DAYA
16.1. Prinsip Dasar
16.2. Trafo
16.3. Penyearah dengan.
Kondensatcr
16.3.1. Penyearah Setengah
Gelombang
16.3.2. Penyearah Gelombang
Penuh
16.3.3. Rangkaian Center Tap
16.3.4. Rangkaian Double Center
Tap
16.4. Regulasi Voltase
16.4.1. Prinsip Regulasi Secara
Umum
16.4.2. Prinsip Regulasi pada
Regulasi Voltase
16.4.3. Rangkaian Regulasi
Sederhana
16.4.4. Regulasi dengan Op-Amp
16.4.5. Regulasi dengan
Regulator IC
16.4.6. Prinsip Keda dari IC
78xx
16.4.7 Regulasi Voltase
Untuk Voltase Negatif
17. PENDINGIN
17.1. Fungsi dan Tujuan
Pendingin
17.2. Fisika
17.3. Pendingin Transistor
17.3.1. Prinsip-Prinsip Dasar
17.3.2. Contoh-Contoh Data
17.3.2.1. Contoh 1
17.3.2.2. Contoh 2
17.3.2.3. Contoh 3
17.4. Contoh Untuk Beberapa Data
Daya Maksimal pada Berbagai Jenis Kemasan Transistor
18. ELEKTRONIKA
DIGITAL
18.1. Prinsip Dasar
18.2. Bilangan dalam Sistem
Dual/Biner
18.3. Operasi-Operasi Dasar
dalamAIjabarBooI
18.4. Fungsi Lain yang Penting
18.5.
Rangkaian Dasar dari NAND Atau. NOR
18.6. Implementasi Rangkaian
Logika
18.6.1. Sistem Logika
18.6.2. Rangkaian Dioda –
Resistor
18.6.3. Syarat untuk
Hubungan antara. Input dan Output
18.6.4. Fan-out
18.6.5. Logika Resistor -
Transistor (RTL)
18.6.6. Logika Dioda –
Transistor (DTL)
18.6.7. Logika
Transistor-Transistor ML)
Daftar Pustaka
Index
Pasal dengan * merupakan pasal
yang opsional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar