Judul Buku | : | TEORI KRIMINOLOGI KONTEKS DAN KONSEKUENSI EDISI KELIMA | |
Pengarang | : | j. Robert lilly | |
Penerbit | : | Kencana | |
Cetakan | : | Ke-5 | |
Tahun Terbit | : | 2015 | |
Bahasa | : | Indonesia | |
Jumlah Halaman | : | 566 hlm | |
Kertas Isi | : | CD | |
Cover | : | Soft | |
Ukuran | : | 17 x 24 cm | |
Berat | : | 800 gram | |
Kondisi | : | Baru | |
Harga | : | Rp 210,000 | diskon 15% |
Bayar | : | Rp 178,500 | |
Stock | : | 1 |
TEORI
KRIMINOLOGI KONTEKS DAN KONSEKUENSI EDISI KELIMA
Pengarang: j. Robert lilly
Penerbit: Kencana
DAFTAR
ISI
1. KONTEKS DAN KONSEKUENSI TEORI
Teori dalam konteks sosial
Teori dan kebijakan: ide menimbulkan konsekuensi
Konteks,teori, dan kebijakan: rancangan buku ini
Menciptakan kriminologi: teori arus utama
Pergolakan sosial dan kebangkitan teori kritis
Teori kriminologi di era konservatif
Teori kriminologi di abad ke-21
Kesimpulan
2. MENCARI "MANUSIA KRIMINAL"
Spiritualisme..................................................
Aliran klasik: kriminal sebagai kalkulator
Aliran
positivist kejahatan sebagai sesuatu yang ditentukan
Kelahiran aliran positivis:teori manusia kriminal
dare lombroso
Warisan lombroso: tradisi kriminologi italia
Pencarian lanjutan akar kejahatan individual
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan
Aliran positivis dan kontrol kriminal biologis
Aliran positivis dan reformasi peradilan kriminal
Kesimpulan
3 MENOLAK
INDIVIDUALISME
Mazhab chicago
Mazhab kriminologi chicago: teori dalam konteks
Teori kejahatan (delinkuensi) remaja
Teori zona konsentris burgess
Disorganisasi dan delinkuensi
Transmisi nilai-nilai kriminal
Status empiris teori disorganisasi sosial
Ringkasan
Teori asosiasi diferensial sutherland
Organisasi sosial diferensial
Asosiasi diferensial
Aplikasi teori
Warisan kriminologi mazhab chicago
Kecakapan kolektif
Teori penyimpangan kultural
Teori belajar sosial akers
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan
Mengubah individu
Mengubah komunitas
Kesimpulan
4 KEJAHATAN
DI MASYARAKAT AMERIKA
Teori anomie ddan ketegangan
Teori ketegangan merton
Amerika sebagai masyarakat kriminogenik
Konteks teori ketegangan
Ketidakpuasan status dan delinkuensi
Anak-anak nakal
Delinkuensi dan kesempatan
Warisan kriminologis dart teori ketegangan
Menilai teori ketegangan
Teori ketegangan umum agnew
Kejahatan dan impian amerika: teori anomie-institusional
Masa depanteori ketegangan
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan
Memperluas kesempatan
Menjinakkan impian amerika
Kesimpulan
5. MASYARAKAT SEBAGAI PENYEKAT
Akar teori kontrol
Pendahulu teori kontrol
Teori anomie durkheim
Pengaruh mazhab chicago
Teori-teori kontrol awal
Teori reiss tentang personal dan kontrol sosial
Teori kontrol sosial berfokus keluarga dari nye
Teori pengendalian reckless
Psikologi sosial dari did
Dorongan dan tarikan
Faktor-faktor dalam pengendalian luar
Faktor-faktor dalam pengendalian dalam
Ringkasan
Sykes dan matza: netralisasi dan teori penyimpangan
Teknik netralisasi
Teori penyimpangan
Konteks teori kontrol
Konteks 1950-an
Konteks 1960-an
6. KOMPLEKSITAS KONTROL
Dua teori hirschi dan teori-teori lainnya
Teori pertama hirschi: ikatan sosial dan delinkuensi
Pendahulu hirschi
Perspektif sosiologis hirschi
Mengapa kontrol sosial itu penting
Empat lkatan sosial
Menilai teori ikatan sosial
Teori kedua hirschi: kontrol-diri dan kejahatan
Kontrol-diri dan kejahatan
Menilai teori kontrol-diri
Kontrol-diri dan lkatan sosial
Teori kontrol sosial hirsch! Yang direvisi
Kompleksitas kontrol
Teori kontrol-kekuasaan hagan
Teori keseimbangan kontrol tittle
Teori koersi diferensial colvin
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan
Kesimpulan
7. IRONI INTERVENSI NEGARA
Teori labeling
Konstruksi sosial dart kejahatan
labeling sebagai kriminogenik: menciptakan penjahat
karier
Pernyataan awal teori labeling
Labeling sebagai self-fulfilling prophecy
Menilai teori labeling
Konteksteori labeling
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan
Dekriminalisasi
Divers!
Proses hukum yang adil
Deinstitusionalisasi
Memperluasteori labeling
Teori rasa malu dan kejahatan dari braithwaite
Teori defiansi sherman
Teori mobilitas paksa dari rose dan clear
Implikasi kebijakan: keadilan restoratif dan
re-entri narapidana
Kesimpulan
8. KEKUATAN SOSIAL DAN KONSTRUKSI
KEJAHATAN
Teori konflik
Perintisteori konflik
Mark dan engels: kapitalisme dan kejahatan
Simmel: bentuk-bentuk konflik
Bonger: kapitalisme dan kejahatan
Sutherland dan sellin: konflik kultur dan kejahatan
Vold: konflik dan kejahatan
Konteks teori: gejolak 1960-an
Variasi teori konflik
Turk: proses kriminalisasi
Chambliss: kejahatan, kekuasaan, dan proses legal
Quinney: realitas sosial, kapitalisme, dan kejahatan
Teori konflik dan penyebab kejahatan
Konsekuensi teori konflik
Pendekatan marxis
Kriminologi penciptaan perdamaian
Kesimpulan
9 ARAH BARU DALAM TEORI KRITIS
Modernitas dan postmodernitas
pemikiran kriminologi postmodern: akhir dart narasi besar?
Menengok kembali pengaruh awal eropa dan inggris
Latar belakang: kriminologi baru
Argumen teoretis
Kritikterhadap kriminologi baru
Realisme kiri awal
Teori
Konsekuensi dari realisme kiri/kriminologi baru
Meninjau ulang kriminologi baru
Realisme kiri dewasa ini
Kriminologi eropa baru
Kontribusi dan konteks
Abolisionisme
Konsekuensi abolisionisme
Pentingnya suara lain: jockyoung
Kriminologi kultural
Modernitas akhir dan globalisasi: perubahan kontekstual
Konsekuensi kriminologi kultural
Kriminologi konflik
Latar belakang: kontribusi utama amerika
Konsekuensi dari "aliran baru kriminologi konfik"
Kesimpulan
10 GENDERING
KRIMINOLOGI
Teori feminis
Latar belakang
Perintis dan tema prafeminis
Cesare lombroso
W. I. Thomas
Sigmund freud
Otto pollak
Kemunculan
pertanyaan baru: meng i kutsertakan perempuan
Gelombang kedua: dari emansipasi wanita ke patriarki
Emansipasi wanita dan kejahatan
Patriarki dan kejahatan
Variasi pemikiran feminis
Perspektif feminis awal
Perspektif feminis kontemporer
Persinggungan ras, kelas sosial, dan gender
Maskulinitas dan kejahatan: doing gender
Gendering kriminologi
Jalur gender ke pelanggaran hukum
Kejahatan gender
Tendered lives
Feminisme postmodern dan gelombang ketiga
Konsekuensi dari keragaman perspektif feminis
beberapa implikasi dari kriminologi feminis
Terhadap kebijakan koreksi
Kesimpulan
11. KEJAHATAN PIHAK YANG KUAT
Teori kejahatan kerah-putih
Pengungkapan kejahatan kerah-putih: edwin h.
Sutherland
Pidato philadelphia
Menjadi bapak kejahatan kerah-putih
Mendefinisikan kejahatan kerah-putih
Menjelaskan kejahatan kerah-putih
Kultur organisasional
Kulturtak etis
Kultur oposisi
Normalisasi deviasi
Ketegangan dan peluang organisasional
Ketegangan dan anomie
Peluang kriminogenik
Memutuskan untuk melanggar
Menyangkal perasaan bersalah
Kejahatan kerah-putih sebagai pilihan rasional
Kejahatan korporat-negara
konsekuensi teori kejahatan kerah-putih: implikasi
kebijakan
Kesimpulan
12 KEMBALI MENDUKUNG PENGHUKUMAN
Kriminologi konservatif
Konteks: amerika serikat era 1980-an dan 1990-an
Penurunan ekonomi amerika serikat
Persistensi ketimpangan di amerika serikat
Retorika stabilitas
Warisan agenda politik konservatif
Variasi teori konservatif
Kejahatan dan sifat manusia: wilson dan herrnstein
Teori
Menilai crime and human nature
Kejahatan dan the bell curve: herrnstein dan murray
Pikiran kriminal
Memilih menjadi kriminal: kejahatan itu menghasilkan
Kejahatan dan kemiskinan moral
Broken windows: toleransi disorganisasi publik
Konsekuensi teori konservatif: implikasi kebijakan
Kesimpulan
13 MEMILIH
KEJAHATAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Teori aktivitas rutin don teori pilihan rasional
Teori aktivitas rutin: kesempatan dan kejahatan
Kimia kejahatan: pelaku, target, dan penjaga
Pandangan pelaku pelanggaran
Implikasi kebijakan: mereduksi kesempatan untuk
berbuat jahat
Teori pilihan rasional
Pilihan rasional dan kejahatan
Apakah pilihan pelaku pelanggaran itu rasional?
Teori deterensi perseptual
Kesimpulan
14 MENINJAU KEMBALI PENCARIAN
"MANUSIA KRIMINAL"
TEORI BIOSOSIAL
Psikologi evolusi: meninjau kembali darwin
Diversitas teoretis
Penilaian
Neurosains:teori neurologi dan biokimia
Teori biososial mednick
Perkembangan otak dan kejahatan
Teori biokimia
Genetika
Genetika perilaku
Genetika molekular
Epigenetika
Faktor risiko biososial dan faktor protektif
Faktor risiko
Faktor protektif
Racun lingkungan
Konsekuensi teori biologist implikasi kebijakan
Agenda untuk riset dan kebijakan
Pencegahan dan penanganan
Konstruksi kejahatan
Tantangan ke depan
Kesimpulan
15 PERKEMBANGAN PENJAHAT
Teori klan-hidup
Teori kejahatan terintegrasi
Teori terintegrasi
paradigms kontrol-ketegangan terintegrasi dari elliott
Dan rekan-rekannya
Teori interaksional thornberry
Implikasi kebijakan
Kriminologi jalan hidup: kontinuitas dan perubahan kriminologi dalam krisis: meninjau ulang gottfredson
Dan hirschi
Model perkembangan sosial-interaksional patterson
Delinkuensi awal
Delinkuensi yang muncul terlambat
Intervensi dengan keluarga
Teori adolescence-limited/life-course-persistent
Dart moffitt
Perilaku antisosial life-course-persistent
Perilaku antisosial adolescence-limited
Menilai teori moffitt
Sampson dan laub: meninjau kembali teori ikatan
sosial
Teori kontrol sosial informal berdasar usia
Menilai teori jalan-hidup sampson dan laub
Merevisi teori kejahatan berdasar kelompok usia memikirkan kembali tindak kejahatan:
teori desistensi kogniti
Teori skrip penebusan maruna
Teori transformasi kognitif giordano et al.
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan
Kesimpulan
Referensi
Photo credits
Indeks
Para penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar